BETTER

content warning : kissing


Bel istirahat kedua berbunyi nyaring, membuat gendang telingaku seperti disiksa. Aku berjalan keluar dari kelas, tujuanku sekarang adalah rooftop. Materi terakhir— matematika, bukannya menjadi paham malah sakit kepala yang menghampiri.

Membuka pintu dengan mendorong malas menggunakan kaki. Mataku menangkap siluet seseorang di pojok sana. Aku bisa memberitahu mu, dia adalah Heeseung dari warna rambutnya, the pink guy.

Siapa yang tidak tahu dia? Laki-laki 'the most wanted' di sekolah. He's indeed damn hot.

Berjalan ke arahnya seperti tak mengenal mati, lalu berdiri tepat di hadapannya. Tentu saja pria itu langsung memberi atensi penuh tanya saat menangkap presensi diriku ini.

Oh ternyata dia sendang merokok, aku bisa melihat batang berisi tembakau juga nikotin candu yang terselip di antara jari telunjuk dan tengahnya yang panjang. Ujungnya merah membara terbakar mengeluarkan asap.

Hey pink guy.” aku mencoba membuka percakapan.

“Apa?” balasnya singkat.

“Daripada ngerokok, mending lo cium gue.”

Bodoh. Nyawamu ada berapa, Jake? Sampai berani berkata seperti itu?

Sounds good, i want it tho since a long time.”

Salah satu alisku bergerak naik, terheran-heran mendengar jawaban dari pria berambut pink ini. Mataku menelusuri pergerakan jari tangan miliknya yang membuang puntung rokok kemudian menginjaknya begitu saja.

Dari situ yang ku ingat hanyalah Heeseung mengikis jarak di antara kita dan benda kenyal bernama bibir —bibir milik Heeseung lebih tepatnya, menempel dengan apik di atas bibirku. Ada rasa pahit dari sisa-sisa nikotin yang kemudian bercampur dengan liur kita berdua.